Kamis, 09 Oktober 2014

alas putih politik


Apatis memang dan tidak melihat sisi positifnya, tpi klo kita hanya menghitung-hitung baik buruknya orang, apa bedanya dengan para pedagang klontong di pasar???
Mungkin konteksnya beda, tpi esensinya sama....bukannya sila ke 4 pada PANCASILA menyatakan "Kerakyatan yang dipimpin oleh Hidmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan", nah lho...para gembong reformasi merekayasa dan lupakan nilai luhur Pancasila hingga muncul pemilihan langsung oleh rakyat dari rakyat untuk rakyat,....memang baik harapan seperti itu namun sudahkah kita meneropong kedepannya bagaimana kedewasaan para elite parpol sangat "mendewakan" calonnya dan diperparah orang2 yg ngerti agama pecah menjadi dua kubu....inilah politik
dunia politik dunia bintang
dunia pesta pora para binatang
"IWAN FALS"
Apalah arti komunitas Kami,.....gak pernah diakui oleh negara, tpi Kami masih ada kok......THAT'S WHY.......
Pada akhirnya nanti kehendak Tuhanlah yang akan berlaku. Man proposes, God disposes. Maka, siapapun presiden yang terpilih, jika Tuhan tidak berkenan, maka negara ini tidak akan menjadi lebih baik di bawah kepemimpinannya. Dan juga sebaliknya, siapapun presiden yang terpilih, jika Tuhan menghendaki, maka negeri ini akan menjadi lebih baik di bawah kepemimpinannya, Maka inilah yang terpenting yang seringkali dilupakan, yaitu meminta dan berdoa ke Tuhan agar Dia berkenan memajukan negeri ini. Bukannya malah berdoa agar si A yang menang, atau si B yang kalah.
(dri berbagai sumber)
No Finger Out...


Tidak ada komentar: